1. Kenyamanan yang lebih baik

Suspensi udara mengandalkan koefisien kekakuan pegas udara untuk mengatur kelembutan dan kekerasan. Dibandingkan dengan pegas koil baja tradisional, struktur suspensi ini memiliki rentang penyesuaian yang lebih luas, dan pegas udara dapat dipompa atau dikempiskan sesuai dengan kondisi jalan yang berbeda. Mencapai tujuan berkendara yang mulus. Misalnya, saat berkendara di jalan berkecepatan tinggi, suspensi dapat dibuat kaku untuk meningkatkan stabilitas kendaraan pada kecepatan tinggi; saat berkendara di jalan bergelombang kecepatan rendah, suspensi dapat dilunakkan untuk meningkatkan kenyamanan dan kemampuan lintas alam kendaraan.

2. Pengalaman berkendara ditingkatkan.

Saat ini, sensor suspensi udara dapat mengatur kekakuan setiap pegas udara sesuai dengan postur berkendara kendaraan saat ini untuk meningkatkan performa kendaraan dalam kondisi ekstrim. Misalnya, saat kendaraan dalam kondisi berkendara yang intens, pegas udara pada roda luar akan meningkatkan kekakuan, sehingga menahan bodi agar tidak menggelinding terlalu parah dan mencapai tujuan menikung dengan kecepatan tinggi. Saat kendaraan berakselerasi dengan cepat atau mengerem dengan kuat, kekakuan suspensi depan dan belakang kendaraan juga dapat dikontrol untuk mengurangi kemiringan inersia badan kendaraan.

3. Ketinggian sasis dapat dinaikkan dan diturunkan dengan bebas

Saat menghadapi jalan yang tidak rata, ketinggian sasis dapat ditingkatkan secara signifikan, sehingga kendaraan memiliki kemampuan lintas yang lebih baik. Saat kembali ke jalan normal, sasis dapat diturunkan, sehingga kendaraan memiliki pusat gravitasi yang lebih rendah, mengurangi hambatan udara, dan meningkatkan stabilitas kecepatan tinggi. Selain itu, suspensi udara secara otomatis dapat menjaga ketinggian badan kendaraan, sehingga dapat menjamin kinerja penyerapan goncangan kendaraan semaksimal mungkin meskipun muatan penuh.