Penelitian dan pengembangan bahan penyembuhan diri di AS dapat digunakan di pesawat terbang dan kendaraan darat
2020-10-13
Menurut laporan, para peneliti dari Angkatan Darat AS dan Texas A&M University telah mengembangkan jenis bahan polimer baru dalam sebuah penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pesawat tak berawak dan mobil robot masa depan, yang dapat berubah bentuk dan melakukan penyembuhan diri secara otomatis.
Pada penelitian awal, bahan resin epoksi cetak 3D yang pertama kali muncul dapat merespons rangsangan. Peneliti berharap kedepannya dapat ditanamkan teknologi pintar di dalamnya sehingga secara otomatis dapat beradaptasi dengan lingkungan tanpa dikendalikan oleh dunia luar. Para peneliti studi tersebut mengatakan: "Kami berharap dapat membangun sistem material yang secara bersamaan dapat memiliki fungsi struktur, penginderaan, dan respons."
Para peneliti membayangkan platform masa depan yang cocok untuk misi udara dan darat, dengan karakteristik T-1000 dalam film Hollywood “Terminator 2.” Dalam film hits ini, Terminator terbuat dari logam cair, dan lengannya bisa diubah menjadi senjata untuk menikam orang. Ia juga dapat memperbaiki dirinya sendiri setelah terkena senapan kaliber 12 dan peluncur granat 40mm.
Hingga saat ini, bahan yang dikembangkan peneliti mampu merespon suhu. Peneliti pertama kali memilih bahan ini karena mudah digunakan dalam uji laboratorium.
Polimer terbuat dari unit-unit yang berulang, seperti mata rantai pada rantai. Menurut laporan, rantai polimer yang lebih lunak hanya dihubungkan secara ringan melalui ikatan silang. Semakin banyak ikatan silang antar rantai, semakin tinggi kekerasan materialnya.
Para peneliti mengatakan: “Sebagian besar bahan bertautan silang, terutama yang dibuat dengan pencetakan 3D, cenderung memiliki bentuk yang tetap, artinya, setelah bagian-bagiannya diproduksi, bahan tersebut tidak akan diproses atau dicairkan. Material baru memiliki kunci dinamis yang memungkinkannya berubah dari cair menjadi padat beberapa kali, sehingga dapat dicetak atau didaur ulang secara 3D."
Kunci dinamis tersebut menghasilkan perilaku memori bentuk yang unik, sehingga material dapat diprogram dan dipicu untuk kembali ke bentuk memori. Fleksibilitas ini menghasilkan polimer lunak seperti karet dan polimer plastik keras yang menahan beban.
Saat ini penelitian tersebut masih dalam tahap penelitian dan pengembangan. Tim mulai mencoba mengembangkan bahan cetak 3D yang dapat digunakan dalam aplikasi struktural untuk membuat komponen drone dan bahkan pesawat rotor.
Para peneliti mengatakan: "Saat ini, kami dapat dengan mudah mencapai 80% tingkat penyembuhan diri material pada suhu kamar, namun kami berharap dapat mencapai 100%. Selain itu, kami juga berharap material tersebut dapat merespons rangsangan lain selain suhu. Misalnya, ringan. Di masa depan, kami akan menjajaki penyematan beberapa teknologi cerdas tingkat rendah agar material dapat beradaptasi secara otomatis, tanpa perlu pengguna memulai prosesnya."
Dicetak ulang dari komunitas Gasgoo