Pada 14 Februari waktu setempat, produsen mobil Amerika Ford mengumumkan bahwa untuk memangkas biaya dan mempertahankan daya saing di pasar kendaraan listrik, pihaknya akan memberhentikan 3.800 karyawan di Eropa dalam tiga tahun ke depan. Ford mengatakan perusahaannya berencana melakukan PHK melalui program pemisahan sukarela.
Dapat dipahami bahwa PHK yang dilakukan Ford sebagian besar berasal dari Jerman dan Inggris, dan PHK tersebut mencakup para insinyur dan beberapa manajer. Di antara mereka, 2.300 orang diberhentikan di Jerman, yang mencakup sekitar 12% dari total karyawan lokal perusahaan; 1.300 orang diberhentikan di Inggris, atau sekitar seperlima dari total karyawan lokal perusahaan. Sebagian besar PHK terjadi di Dunton, tenggara Inggris. ) pusat penelitian; 200 lainnya akan datang dari wilayah lain di Eropa. Singkatnya, PHK Ford akan berdampak paling besar terhadap karyawan di Jerman dan Inggris.
Adapun alasan PHK, alasan utamanya adalah untuk memangkas biaya dan menjaga daya saing Ford di pasar kendaraan listrik. Selain itu, tingginya inflasi di Inggris, kenaikan suku bunga dan kenaikan biaya energi, serta lesunya pasar mobil domestik di Inggris juga menjadi salah satu faktor terjadinya PHK. Menurut data dari Asosiasi Produsen dan Pedagang Mobil Inggris, produksi mobil Inggris akan terkena dampak parah pada tahun 2022, dengan penurunan produksi sebesar 9,8% dibandingkan tahun 2021; dibandingkan dengan tahun 2019 sebelum wabah, angka tersebut akan turun sebesar 40,5%
Ford mengatakan bahwa tujuan dari PHK yang diumumkan adalah untuk menciptakan struktur biaya yang lebih ramping dan kompetitif. Sederhananya, PHK merupakan bagian dari upaya Ford untuk mengurangi biaya dalam proses elektrifikasi. Ford saat ini menghabiskan US$50 miliar untuk mempercepat transformasi elektrifikasi. Dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar tradisional, kendaraan listrik relatif sederhana untuk diproduksi dan tidak memerlukan terlalu banyak insinyur. PHK dapat membantu Ford menghidupkan kembali bisnisnya di Eropa. Tentu saja, meskipun Ford melakukan PHK besar-besaran, Ford menekankan bahwa strateginya untuk mengubah semua model Eropa menjadi kendaraan listrik murni pada tahun 2035 tidak akan berubah.
