Fungsi memasang beban penyeimbang pada poros engkol
2020-08-26
Langkah kerja mesin diesel dilakukan oleh masing-masing silinder secara bergantian, sehingga gaya yang bekerja pada poros engkol juga terputus-putus dan tidak seimbang. Agar gaya-gaya tersebut dapat disalurkan dengan lancar, putaran poros engkol itu sendiri harus stabil. Agar stabil maka poros engkol harus seimbang. Poros engkol berkaitan dengan susunan jumlah silinder.
Untuk poros engkol mesin diesel tiga, empat, lima, dan tujuh silinder, diperlukan bobot keseimbangan agar poros engkol memperoleh bobot keseimbangan. Ukuran dan bentuk timbangan dihitung selama desain. Sebagian besar bobot keseimbangan poros engkol dihubungkan ke poros engkol saat menempa atau menuang. Menjadi satu. Namun, bobot keseimbangan beberapa mesin diesel dibaut ke poros engkol. Karena volume blok penyeimbang jenis ini yang relatif besar, pengikatan baut sering digunakan ketika ruang pemasangan tidak mencukupi.
Untuk mesin diesel enam silinder vertikal dengan sudut engkol 120, efek keseimbangannya relatif baik. Sepertinya tidak perlu memasang beban penyeimbang. Namun keseimbangan ini merupakan akibat dari gaya inersia pada poros engkol atau blok silinder. Sedangkan pada mesin diesel, gaya inersia yang masih besar terkadang menyebabkan bantalan utama kelebihan beban atau blok silinder bergetar.
Untuk menghindari kegagalan tersebut, setiap bagian poros engkol mempunyai gaya inersia yang besar, sehingga tetap terdapat blok keseimbangan. Untuk beban penyeimbang yang diikat dengan baut, pada saat poros engkol perlu digerinda, beban penyeimbang harus dilepas dan diberi tanda untuk mencegah kesalahan pemasangan sehingga mengganggu keseimbangan saat pemasangan kembali.