Karena industri otomotif barat berkembang lebih awal, sejarah merek mobilnya semakin dalam dan panjang. Ibarat Rolls-Royce, Anda mengira itu hanya merek ultra-mewah, tapi nyatanya merek mesin pesawat yang Anda tumpangi bisa juga disebut Rolls-Royce. Ini seperti Lamborghini. Anda mengira itu hanya merek supercar, padahal dulunya adalah traktor. Namun nyatanya, selain kedua merek tersebut, masih banyak merek yang “kehidupan sebelumnya” di luar imajinasi Anda.
Sebagian besar perusahaan mobil pada masa-masa awal hampir semuanya berhubungan dengan mekanik, meskipun mereka tidak memulai sebagai mobil. Mazda, sebaliknya, adalah yang pertama memproduksi gabus pada botol air panas. Mazda dulunya milik perusahaan Ford. Pada abad terakhir, Mazda dan Ford memulai hubungan kerja sama selama hampir 30 tahun, dan berturut-turut mengakuisisi lebih dari 25% saham. Akhirnya, pada tahun 2015, Ford menjual seluruh saham terakhirnya di Mazda, mengakhiri kemitraan antara kedua merek tersebut.

Mobil listrik murni pertama Porsche baru saja dirilis beberapa waktu lalu, namun nyatanya sejarah pembuatan mobil listrik sudah bisa ditelusuri sejak lama. Pada tahun 1899, Porsche menemukan motor listrik beroda, yang juga merupakan mobil listrik berpenggerak empat roda pertama di dunia. Tidak lama kemudian, Pak Porsche menambahkan mesin pembakaran internal ke dalam mobil listriknya, yang merupakan model hybrid pertama di dunia.
Selama Perang Dunia II, Porsche memproduksi tank Tiger P yang terkenal, dan setelah Perang Dunia II mulai memproduksi traktor. Kini selain membuat mobil, Porsche juga mulai memproduksi jenis produk lainnya, seperti aksesoris pria kelas atas, aksesoris mobil, bahkan kancing-kancing kecil.

Audi awalnya adalah produsen sepeda motor terbesar di dunia. Setelah Jerman dikalahkan dalam Perang Dunia II, Mercedes-Benz mengakuisisi Audi. Belakangan, Mercedes-Benz menjadi produsen mobil terbesar di Jerman, namun performa Audi selalu berada pada titik rendah, dan Audi akhirnya dijual kembali ke Volkswagen karena masalah keuangan.
Nama asli Audi adalah "Horch", August Horch bukan hanya salah satu pionir industri otomotif Jerman, tapi juga pendiri Audi. Alasan perubahan nama tersebut adalah karena ia keluar dari perusahaan yang dinamai menurut namanya, dan Horch membuka perusahaan lain dengan nama yang sama, namun digugat oleh perusahaan aslinya. Sehingga terpaksa diganti namanya menjadi Audi, karena Audi dalam bahasa latin sebenarnya artinya sama dengan Horch dalam bahasa Jerman.
