Bagaimana mikrometer lahir

2023-01-12

Pada awal abad ke-18, mikrometer memasuki tahap manufaktur dalam perkembangan industri peralatan mesin. Hingga saat ini, mikrometer tetap menjadi salah satu alat ukur presisi paling serbaguna di bengkel. Sekarang mari kita lihat bagaimana mikrometer lahir.
Manusia pertama kali menggunakan prinsip benang untuk mengukur panjang benda pada abad ke-17. Pada tahun 1638, W. Gascogine, seorang astronom di Yorkshire, Inggris, menggunakan prinsip benang untuk mengukur jarak bintang. Kemudian, pada tahun 1693, ia menemukan penggaris pengukur yang disebut “caliper micrometer”.
Ini adalah sistem pengukuran dengan poros berulir yang dipasang pada roda tangan yang berputar di satu ujung dan rahang yang dapat digerakkan di ujung lainnya. Pembacaan pengukuran dapat diperoleh dengan menghitung putaran handwheel dengan dial pembacaan. Minggu pembacaan dial dibagi menjadi 10 bagian yang sama, dan jarak diukur dengan menggerakkan cakar pengukur, yang mewujudkan upaya pertama manusia untuk mengukur panjang dengan ulir sekrup.
Alat ukur presisi belum tersedia secara komersial hingga akhir abad ke-19. Sir Joseph Whitworth, penemu "benang Whitworth" yang terkenal, menjadi tokoh terkemuka dalam mempromosikan komersialisasi mikrometer. Brown & Sharpe dari American B&S Company mengunjungi Pameran Internasional Paris yang diadakan pada tahun 1867, di mana mereka melihat mikrometer Palmer untuk pertama kalinya dan membawanya kembali ke Amerika Serikat. Brown & Sharpe dengan cermat mempelajari mikrometer yang mereka bawa kembali dari Paris dan menambahkan dua mekanisme ke dalamnya: mekanisme untuk kontrol spindel yang lebih baik dan kunci spindel. Mereka memproduksi mikrometer saku pada tahun 1868 dan memasarkannya pada tahun berikutnya.
Sejak itu, kebutuhan mikrometer di bengkel pembuatan mesin telah diprediksi secara akurat, dan mikrometer yang cocok untuk berbagai pengukuran telah banyak digunakan seiring dengan berkembangnya peralatan mesin.